Ayam Cemani, Ayam Termahal di Dunia

Berapa harga yang akan anda bayar untuk seekor ayam? Banyak pasar yang menjual unggas-unggas eksotis termasuk ayam di berbagai negara. Unggas hidup rata-rata dijual mulai dari US$ 50 per ekor hingga ribuan dolar Amerika Serikat (AS) untuk setiap pasangnya. Namun maukah Anda merogoh kocek hingga US$ 5 ribu (Rp 51,6 juta) untuk memperoleh setiap pasangnya.

Seperti dilansir dari Phoenix New Times, (14/8/2013), ayam termahal di dunia tersebut ternyata berasal dari Indonesia, yaitu Ayam Cemani. Untuk satu ekornya hewan unggas ini, pembeli harus merogoh uang hingga US$ 2.500 per ekor (Rp 25,8 juta). Karena mahal dan langka, ayam cemani disebut ayam “Lamborghini.” di Daily Ticker.

Dana Cowin, editor-in-chief of Food & Wine, bertanya-tanya mengapa ayam ini begitu mahal. “Jujur saja, Ini adalah ayam yang semuanya hitam,” ujarnya. “Jadi sangat elok dan bernilai tinggi. Bulunya hitam. Anggota tubuhnya hitam. Dagingnya hitam. Jadi amat spesial, Ini adalah ayam yang langka.”

Paul Bradshaw dari Greenfire Farms Florida, mengatakan mahalnya harga ayam ini disebabkan faktor langka dan sulit untuk berkembang biak. Greenfire sendiri akan menjadi peternak ayam cemani pertama di AS, meskipun jenis ayam tersebut masih belum tersedia hingga musim semi 2014 mendatang.

Banyak orang yang setuju jika ayam tersebut memiliki unsur estetika yang tidak dimiliki unggas lainnya. Ayam cemani memiliki warna hitam pekat di tubuhnya. Bukan hanya bagian luarnya, bulu, otot, tulang dan organ-organ tubuh di dalamnya juga berwarna hitam.

“Ayam ini sangat cantik, seperti memandangi benda hitam saja,” tutur Bradshaw.

Tak hanya itu, unggas ini telah dikenal bernilai tinggi karena diyakini memiliki kekuatan magis. Kecantikannya tercermin dari warna hitam yang berkilau dan mengkilat di seluruh tubuhnya. Hal ini membuat harga ayam cemani melambung tinggi.

See also  Citibank Indonesia Memenangi World's Best Internet Bank Award

Cemani sendiri berasal dari bahasa Jawa/Sansekerta yang berarti ‘hitam pekat’. Ayam asal Jawa Tengah ini pernah diekspor ke Eropa pada 1998 dan dikaitkan dengan Black Chicken Swedia.

referensi: https://www.facebook.com/KBMIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published.