Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berharap ekspor produk-produk ekonomi kreatif bisa ditingkatkan pada tahun depan. Sekarang ini, ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia masih didominasi fashion, kriya, dan kuliner. Kemenparekraf pun memberikan perhatian khusus pada produk fashion dan handy craft (kerajinan tangan). “Kita berharap bisa lebih tinggi karena intinya, kan dia nilai tambah yang kita kejar. Kita harapkan fashion dan handy craft. Sebetulnya tiga besar itu, fashion, kriya, dan kuliner,” kata Menparekraf, Mari Elka Pangestu
Dia mencontohkan beberapa bisnis ekonomi kreatif yang sangat berpotensi untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekspor, yaitu jasa digital content animasi, dan sebagainya. “Lainnya, yang juga export oriented itu adalah digital content, seperti animasi. Kita banyak lakukan outsourcing untuk animasi, komik, dan film. Sudah banyak, jadi ekspor jasa,” ujar mantan Menteri Perdagangan ini.
Selain itu, jasa gambar rancangan arsitektur juga disebut putri salah satu pendiri CSIS ini sebagai produk ekonomi kreatif yang sangat berpotensi untuk digenjot ekspornya. “Gambar untuk rancangan arsitektur pun sudah banyak yang ekspor,” pungkas Mari Elka. Ini menunjukan bawha potensi yang ada dalam negari itu sungguh sangat banyak.
Karena melihat perkembangan sekarang ini yang semakin maju dan cepat tumbuhnya adalah ekonomi yang berbasis kekreatifan manusia. Alasannya, nilai jual atau daya dari barang itu berasal dari kualitas inovatifnya. Sehingga pangsa pasar ini sangat berpotensi untuk bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam resource yang besar dan yang hanya membutuhkan keahlian dalam membuat produk.
Sumber: sindonews.com