Alat pencitraan sinar-X sangat penting fungsinya untuk melihat pembuluh darah saat dilakukan diagnostik atau kateterisasi jantung. Sayangnya, alat yang biasa digunakan memberikan radiasi sinar-x yang cukup tinggi pada tubuh pasien. Pertama kalinya di ASEAN, RS Indonesia kini memiliki alat citra sinar-x yang memiliki radiasi rendah.
Sistem pencitraan AlluraClarity dengan teknologi terbaru ClarityIQ kini hadir di RS Jantung Binawaluya, Jakarta, dan merupakan yang pertama di negara-negara ASEAN. Dengan adanya alat ini, pasien jantung yang melakukan prosedur intervensi radiologi tak perlu lagi takut terkena bahaya radiasi sinar-X. Kelebihan lain, dengan alat ini gambar bisa ditransmisikan ke ruangan lain tanpa menggunakan bantuan satelit.
“X-ray berfungsi untuk melihat ke dalam tubuh, melihat pembuluh darah koroner pasien. Masalahnya ada radiasi yang memberikan risiko untuk jangka panjang, yaitu kanker, terutama untuk pasien-pasien yang lama (mendapatkan tindakan),” jelas Dr dr Muhammad Munawar, MD, PhD, FACC, FSCAI, Ketua Komite Medik RS Jantung Binawaluya, dalam acara Media Briefing Pemasangan AlluraClarity Intervention Suite di RS Jantung Binawaluya, Jl T. B. Simatupang No 71, Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Menurut dr Munawar, adanya alat AlluraClarity sangat bermanfaat untuk pasien, terutama anak-anak dan bayi yang rentan terhadap sinar-X. Dokter juga mendapat manfaat karena berkurangnya radiasi yang diperoleh.
Sistem pencitraan AlluraClarity yang terbaru merupakan satu solusi untuk rumah sakit di Indonesia. AlluraClarity dengan teknologi ClarityIQ mampu mengurangi radiasi hingga 73 persen selama prosedur intervensi radiologi berlangsung.
AlluraClarity telah mencapai penurunan dosis sinar-X yang signifikan dengan kualitas pencitraan yang tinggi melalui teknologi pengambilan gambar secara real-time, serta teknologi pemrosesan gambar ClarityIQ yang kuat.
“AlluraClarity membuat image lebih detail tapi dengan mengurangi dosis radiasi. Makin banyak X-ray maka makin banyak risiko,” tutur Gene Saragnese, Executive Vice President and CEO of Philips Imaging Systems, Royal Philips.
“Dengan adanya alat ini, membuktikan bahwa teknologi kita tidak tertinggal. Tidak perlu (berobat) ke Singapura atau Malaysia, ini yang pertama di ASEAN,” papar Teguh Purwanto, Imaging System Sales Director PT Philips Indonesia, Healthcare Division.
referensi: http://health.detik.com