TNI Angkatan Darat kembali menjadi juara umum dalam kejuaraan menembak tentara se-Asia Tenggara ke-23 atau ’23rd Asean Armies Rifle Meet (AARM) 2013 yang diikuti 10 negara dan berlangsung pada 29 Oktober-7 November 2013 di Myanmar.
Dalam kejuaraan tersebut, Indonesia menyabet total 28 emas, 13 perak, dan 8 perunggu dari 45 medali yang diperebutkan. Selain itu, Indonesia juga meraih 8 dari 14 trofi yang diperebutkan dalam ajang tersebut.
Saingan paling dekat adalah tentara angkatan darat Thailand dengan 9 emas, Filipina dengan 5 medali emas, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Singapura dengan masing-masing 1 medali emas.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari persiapan dan pembinaan yang baik. Secara psikologis, hal ini membawa dampak positif baik dalam mengikuti lomba maupun tugas,” kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman di Mabes TNI AD.
Kemenangan ini merupakan momen stategis untuk menunjukan kredibilitas dan kapabilitas TNI AD khususnya dan Indonesia pada umumnya. Tak kurang dari 6 bulan mereka berlatih dengan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
“Saya mengucapkan selamat serta terima kasih karena dalam perlombaan ini kalian tetap menjunjung tinggi nama negara khususnya nama TNI AD sehingga mempertahankan gelar,” imbuhnya.
Karena prestasi ini, Budiman pun memberikan bonus kepada sekitar 20an prajuritnya. Pertama, Budiman memberikan bonus percepatan pembinaan karier setahun lebih cepat. Percepatan satu tahun itu untuk prajurit yang memperoleh satu emas. “Kalau dua emas atau tiga emas ya percepatan dua atau tiga tahun, sesuai jumlah medali (yang diperoleh),” kata Budiman.
Angkatan Darat juga memberikan bonus hiburan berupa uang kepada seluruh anggota tim. Besaran bonus uang untuk masing-masing prajurit tak sama, tergantung berapa banyak medali yang dia kantongi.
Ada empat prajurit yang mendapatkan bonus di atas Rp 20 juta. Mereka adalah Sersan Satu Winarsih yang diganjar bonus Rp 20.250.000, Sersan Dua Akbar dan Turyanto yang masing-masing mendapat Rp 23.500.000, dan Sersan Satu Sujiono mendapat Rp 23 juta.
“Semua kebagian bonus, yang terendah dapat empat juta rupiah.” kata Budiman yang menilai bonus percepatan karier dan uang ini layak diberikan kepada mereka. Sebab hal ini dapat mendorong semangat dan tekat prajuritnya untuk lebih berprestasi.
Sejak AARM tahun 2004, gelar juara umum tak pernah lepas dari kontingen TNI AD. Tak heran jika KSAD gemas, dan berharap TNI AD bisa berkontribusi pada perolehan medali dari cabang olahraga tembak di berbagai ajang internasional.
“Saya ingin agar para juara AARM bisa memenangi pula kejuaraan internasional, seperti SEA Games dan Asian Games,” ujarnya.
referensi: https://www.facebook.com/KBMIndonesia
Pencarian Berdasarkan Kata Kunci
- saluran air di gambut
- GAMBAR AIR BERSIH LAYAK DI KONSUMSI
- tempat air gambut yogyakarta
- pap kerja kesibukan di kantor
- anoa
- tni di lebanon
- kapal bulk carrier milik pt waruna
- standar pengolahan air gambut menjadi air minum
- artikerl tentang rendang
- Gambut
- kapal cargo star 50
- kebutuhan gizi bagi pekerja
- kerja kantoran
- konsumsi air tidak layak
- rendang lokan adalah
- rendang berasal dari
- radar pengawas pantai
- tni in overseas lomba
- isra 設備
- panser pbb