Den Haag – Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda (PPI Belanda) akan menggelar 1st International Conference on Indonesia Development (ICID) 2013 di Institute of Social Studies, Erasmus University, Den Haag, Belanda, pada 13-14 September 2013.
Menteri Perdagangan Internasional dan Kerjasama Pembangunan Kerajaan Belanda Lilianne Ploumen bersama dengan Wakil Menteri PPN/BAPPENAS Dr.Lukita Dinarsyah Tuwodan Wakil Direktur Utama BNI 46 Felia Salimakan menyampaikan keynote speech pada pembukaan ICID 2013di Aula/Auditorium Institute of Social Studies,Jumat, 13 September 2013 pukul 09.00-10.30 waktu setempat.
Konferensi yangmengangkat tema ekonomi berbasis inovasi dan keunggulan kompetitif sebagai kekuatan dalam pembangunan Indonesia ini didukung olehKedutaan Besar Republik Indonesia Den Haag dan bank negara Indonesia cabang London.
“Konferensi ini akan menjadi forum berharga untuk para pelajar, akademisi, pengambil kebijakan, dan praktisi dari berbagi disiplin ilmu untuk mendiskusikan dan berbagi pandangan tentang pembangunan Indonesia,” ujar Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PPI Belanda Ryvo Octaviano kepada detikcom Den Haag, Minggu (8/9/2013).
Menurut Ryvo, terdapat 60 scientific paper yang akan dipresentasikan selama konferensi dua hari ini, dan juga akan hadir 100 observer yang akan bergabung dan meramaikan diskusi di dalam konferensi.
Beberapa pakar terkemuka dunia telah mengkonfirmasi kehadiran mereka, antara lain Faisal Basri (University of Indonesia), Professor Greg Barton (Monash University Australia), Dr. Dessy Irawati, FeRSA (Presiden Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional), Dr. Warsito Taruno (Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia ).
Juga Prof. Leo de Haan (Rector of ISS Netherlands), Prof. Ben White (ISS), Dr. Howard Nicholas (ISS), Dr. Paul Benneworth (University of Twente), Dr. Roel Rutten (Tilburg University), dan Jan Fransen (Institute for Housing and Urban Development) akan berpartisipasi di ICID 2013.
“Konferensi ini bagian dari serangkaian kontribusi konstruktif para pelajar untuk Indonesia, yang selama ini bekerjasama erat dengan perwakilan Indonesia di Belanda,” pungkas Ryvo.