“Pembuktian dulu” itu yang tertanam dalam keyakanikan Adya Novali ketika mau berangkat ke Amerika untuk dapat mengikuti ajang Arnold Clasic pada 5 – 8 Maret 2015. Sebab selama ini pemerintah kurang terlalu memperhatikan dengan persiapan atlit tatkala mau mengikuti sebuah kejuaraan. “ Wah saya ikuti dulu kejuaraan itu, baru kalau sudah menang memberi tahu pemerintah,” ujar Adya.
Dalam kejuaraan ini Adya mendapat juara dalam kelas middle weight 75-80 kg. Kemenangan ini tidak disangka oleh dirinya karena selama ini belum ada atlit binaraga Indonesia yang mampu menjuarai dalam ajang tersebut. Apalagi banyak dari masyarakat dunia yang belum terlalu memperhitungkan atlit Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi besar.
Kemenangan ini didengar oleh menteri pemuda dan olahraga Imam Nahrawi yang kemudian mendatangi kediaman Adya. “Saya mengetahui anda juara melalui media sosial. Saya senang dan bangga anda telah mengharumkan nama Indonesia dikancah dunia,” kata Imam. Masih menurut Imam, ia berharapa Adya terus menorehkan prestasi bagi Indonesia dalam semua ajang yang akan diikutinya.
Kedepan Adya akan mengikuti kejuaraan bergengsi di Australia. Kejuaran tersebut adalah sebuah turnamen profesional yang dilaksanakan di Negeri Kanguru. “Rencananya November nanti saya akan mengikuti kejuaraan binaraga level profesionalnya di Australia versi Federasi Binaraga Internasional (IFBB),” kata Adya.
Kemudian harapan Adya kedepan pemerintah harus serius lagi memperhatiakn atlit – atlit yang memiliki prestasi dan memberi fasilitas agar terus mengaharumkan nama baik Indonesia. “Sekarang ini kendala bagi atlit binaraga itu, mahalnya biayaya tempat latihan yang harus dikeluarkan. Oleh sebab itu ia berharap pemerintah memberikan perhatian yang lebih suapaya banyak prestasi yang akan dicapai,” pungkas Adya. (kompas, medeka, antara)