Arie: Mahasiswa UGM menjadi Pebisnis Pakaian Militer, Omzet Miliaran

Menjadi mahasiswa bukan sebuah halangan dalam mencapai sukses dalam dunia bisnis yang penuh dengan dinamika dan tantangan. Namun hal ini tidak berlaku bagi pemuda yang bernama Arie Setya Yudha yang masih tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi UGM angkatan 2008. Dalam benaknya tidak pernah terpikir untuk menjadi pebisnis pakaian militer yang banyak dipesan oleh negara Amerika dan Eropa.

Bisnis ini dimulai dari kegemarannya bermain airsoft gun yang kemudian dia menindak lanjuti dengan membuat badan usaha bernama PT Molay Satria Indonesia pada tahun 2009 di Yogyakarta. Pada awalnya PT Molay hanya menerima permintaan saja dari klien, namun seiring waktu berjalan yang kini dapat mampu memproduksi 200 set sragam militer setiap bulan. Ini dicapai dari hasil ketekunan dalam mengelola bisnisnya.

Kualitas baju yang dihasilkan oleh PT Molay sangat bagus. Menurut Arie, hal ini di karenakan pemilihan bahan yang berkualitas. Misalnya saja kain, retsleting maupun kancing seragam. Karena memberikan kualitas  terbaik akan mendapatkan kepercayaan dan mampu bersaing dengan perusahaan yang lain dan memberikan kepuasaan terhadap pelangggan.

Bahkan dalam mendapatkan bahan baku yang baik, dia harus melakuakn penelitian terlebih dahulu. Untuk mendapatkan bahan yang terbaik dari yang ada dan itu harus selektif dan jeli. Maka tidak jarang Arie harus mengimpor bahan baku, karena di Indonesia idak memenuhi standar yang telah dibuat olehnya.

Kemudian dia menjual pakaian militer itu melalui jasa internet dan harga yang dipatok kisaran   Rp 560.000-Rp 2 juta. Sebagian besar konsumennya itu dari kalangan militer, pekerja tambang, atau para penggembar permainan airsoft gun. Hal ini menjadikan Arie sebagai salah satu mahasiswa yang inovatif dan cerdas membaca peluang yang ada.

See also  Elang Gumilang pengusaha Muda Indonesia

Sepanjangn tahun 2014 bulan Agustus ini, perusahaanya telah meraup omzet hingga 2 miliar. Sedangkan target yang ingin dia capai untuk tahun ini sebesar 3 miliar. Hal ini dapat terealisasi dengan peningkatan permintaan pesanan.

Sumber: kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *