Pada ajang ASEAN Economic Community Global Forum 2014, yang diselenggarakan di University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia (22-25 Mei) lalu. Andika Dewi Ramadhani mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Jember tampil sebagai peserta terbaik. Dalam ajang ini Dewi mengambil sub tema Technology dengan Project ASEAN Students Nano Club. Dengan tema ini dia ingin menawarkan tiga hal yang harus dipunyai oleh negara berkembang untuk menjadi negar maju. Ketiga hal itu, terdiri dari pengembangan Robotic, Biotechnology, dan Nanotechnology.
“DI bidang Robotic dan Biotechnology, mungkin ASEAN sudah tertinggal jauh, termasuk Indonesia. Namun dalam bidang Nanotechnology, masih memiliki peluang untuk mengembangkannya,” tutur Dewi. Ini memberikan gambaran bahwa generasi sekarang yang harus menyiapkan diri untuk mengembangkannya agar mampu bersaing dengan negar maju.
Dalam ajang ini, Dewi harus bersaing dengan 10 Negara Anggota Asean yang berumur antar 18-25 tahun. Dan dia berhasil mengalahkaan 30 finalis dalam lomba ini. Bagi semua peserta tidak mudah untuk dapat mengikuti ajang ini. Sebab, para peserta harus memiliki kemampuan bahasa inggris, baik tulisan maupun lisan. Selain itu, juga harus memiliki wawasan yang luas terkait AEC (Asean Economic Community) 2015.
Pada ajang ini, Indonesia mengirimkan 10 perwakilan dari putar-putri terbaik bangsa. Namun dari semua itu hanya Dewi yang mendapat penghargaan “Best presenter and Action Plan”. Keberhasilan ini tidak luput dari isi presentasi yang dia sampaikan, sehungga membuat dewan juri terkesima. Termasuk Mr. Exelis Moise Pierre warga negara Perancis yang siap membimbing projek ini, agar bisa terlaksana.
Sumber: unej.ac.id
Pencarian Berdasarkan Kata Kunci
- benih png
- gambar kartun keragaman budaya
- gambar mushola png
- letak gedung manajemen bisnis parawisata ui