Ketika sang mentari mulai memancarkan cahaya yang memberikan penerangan pada alam raya, maka mata akan di suguhi oleh indahnya alam Baluran. Bentangan rumput yang luas, lebatnya hutan-hutan yang tumbuh, dan gunung-gunung bak gurun-gurun Afrika yang terpampang di tanah Jawa. Inilah gambaran area wisata taman nasional Baluran yang berada di wilayah Banyuputih, Situbondo, tepatnya berada di sebelah utara Kabupaten Banyuwangi.
Nama Baluran untuk taman nasional ini diambil dari gunung yang berada di kawasan ini yaitu gunung Baluran. Taman Nasional ini memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan dan di antaranya merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering. Sedangkan untuk satwa, terdapat 26 jenis satwa yang tinggal di di kawasan ini, diantaranya banteng yang merupakan ikon dari taman nasional ini, kerbau liar, kijang, rusa, macan tutul, kancil dan kucing bakau. Selain itu, juga terdapat 155 spesies burung yang hidup di kawasan ini.
Taman Nasional Baluran memiliki beberapa pos pengamatan yang bisa dikunjungi dan memiliki keistimewaan sebagai sub obyek wisata di dalam Baluran. Seperti: Batangan; di sini terdapat goa peninggalan masa kolonial Jepang, makam putri Maulana Malik Ibrahim dan pengunjung juga bisa melihat atraksi tarian burung merak di saat musim kawin.
Baluran merupakan hutan, namun berbeda dengan area hutan lain yang ada di Indonesia. Karena taman ini memiliki karakteristik seperti savana di Afrika yang banyak menawarkan keindahan yang menggoda mata. Hal ini dapat mengobati kedahagaan untuk dapat menikmati keindahan alam Afrika, namun cukup ke tempat ini. Namun sebagain masyarakat belum terlalu mengenal dan mengetahui akan ke indahan alam yang di tawarkan oleh baluran. Sehingga masih hanya sedikit orang yang pernah berkujung kesana untuk menikmat alam rayanya.
Pada dasarnya taman ini, sebagai tempat konservasi flora dan fauna. Maka tatkala sedang berkunjung disana akan bertemu dengan berbagai macam jenis fauna, misalnya saja rusa. Dan apabila berkunjung pada bulan Juli hingga Agustus, kalau beruntung dapat menyaksikan perkelahian rusa jantan. Hal ini tentnunya jarang ditemui ketika hanya mendantangi kebun binatang yang habitatnya tidak alami seperti di Baluran.
Sedangkan pada bulan Juli hingga Oktober sebagai musim kawin banteng. Yang ini akan memberikan pengetahuan dalam perkembang biakan hewan. Dan pada bulan Oktober hingga Desember sebagai musim kawin merak. Tentntunya bagi pecinta hewan, tempat alami akan tertaik untuk bisa mendapat momen yang indah itu. Karena sangat pada waktu sekarng bisa menikmati habitat alami dari hewan.
Dan bagi pengunjung yang dari luar kota juga dapat bermalam di sekitar taman nasioanl ini. Karena sudah banyak tempat bermalam yang bisa disinggahi. Misalnya disekitar pantai Bekol dan Bama, dan untuk yang ingin bermalam di taman nasional harus memberikan konfirmasi kepada petugas untuk mendapat fasilitas dan keamanan.
Kemudian sebagai waktu yang paling baik dan tepat untuk mengunjungi taman ini pada pagi hari atau sekitar pukul 4 atau 5. Alasannya pada waktu ini banyak hewan besar yang sedang berlalu-lalang di padang rumput. Dengan begitu, akan mendapatkan keindahan dari Baluran yang sebenarnya.
Sumber: indonesia.travel, situbondokab.go.id, dan eastjava.com