Dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga kembali berprestasi. Jumat lalu, 2 oktober 2009 pemerintah Indonesia memberikan sebuah penghargaan “Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa” (AKIL) kepada peneliti Dr. Bambang Prajogo Eko W., MS., Apt. di Jakarta. Pasalnya bapak dari 3 orang putra ini mampu mengubah tanaman liar menjadi produk herbal yang berkhasiat serta memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi.
Berawal dari ketertarikan Dr.Bambang terhadap masyarakat Papua yang telah puluhan tahun mengkonsumsi tanaman gandarusa sebagai obat alami untuk mencegah kehamilan. Lalu pada tahun 1987 beliau mulai mengembangkan penelitian terhadap tanaman berkhasiat ini. “Tanaman gandarusa ini sebenarnya juga bermanfaat sebagai analgesik, antirematik, pereda mual dan membantu melancarkan peredaran darah” jelas ketua departemen farmakognosi dan fitokimia Fakultas Farmasi Unair ini.
Sejak tahun 1983 Dr.Bambang memang telah menekuni bidang kajian kesehatan reproduksi pria (antifertilitas pria) dari bahan alam dan telah meneliti 10 jenis tanaman untuk bahan kontrasepsi pria. Akhirnya ditemukannya satu jenis tanaman yaitu justicia gendarussa yang terbukti potensial dan diunggulkan untuk memperoleh paten.
Uji klinik gandarusa fase II pada 120 pria sehat dari pasangan usia subur telah dilakukan pada tahun ini dan berhasil, artinya mereka mampu menunda keturunan dan tidak menimbulkan efek samping. Uji klinik tersebut mendapat dukungan penuh dari BKKBN pusat serta dibantu oleh industri obat tradisional PT. Sido Jodo. Juga berbagai kesempatan yang telah beliau dapatkan untuk mempercepat aplikasi penggunaan produk temuannya ini.
sumber dan foto: ff.unair.ac.id