Ketika mendengar kata Pecel, serasa makanan yang tidak asing lagi bagi kita. Karena untuk sebagian besar kita pernah merasakan cita rasanya. Makanan pecel tidak bisa lepas dari sambal pecelnya. Hampir di semua daerah terutama di Jawa, mengklaim memiliki makanan pecel yang khas. Nah, dari sekian jenis pecel atau sambal pecel yang ada, pecel racikan tradisional dari Madiun dikenal memiliki cita rasa tersendiri.
Sebab rasanya yang sedap dan mantap, pecel Madiun sangat digemari masyarakat di berbagai daerah. Salah satunya keluarga Ny.Roesmadji, keluarga pembuat sambal pecel di Madiun yang dikenal paling enak. Usaha pembuatan sambal pecel Ny. Roesmadji kini sudah berkembang pesat. Dari sebuah rumah yang tidak begitu luas, usaha ini dirintis secara turun temurun. Rumahnya terletak di Jalan Delima 32 Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, atau di belakang kantor cabang PT Pegadaian, Kota Madiun.
Pembuatan sambal pecel berlogo dan bermerek Jeruk Purut ini masih mempertahankan cara-cara tradisional mulai dari penggorengan, peracikan, sampai pengemasan. Karena memproduksi sambal dalam jumlah banyak, Ny. Roesmadji kini juga menggunakan oven kacang dan alat pengemas plastik. Usaha pembuatan usaha sambel pecel Ny. Roesmadji awalnya hanya berupa usaha berjualan nasi pecel kecil-kecilan. Saya coba berjualan nasi pecel di depan gang rumah ini.
Sejak itu, sambal pecel Ny. Roesmadji laris manis dan tahun l985 keluarga ini memfokuskan usahanya pada pembuatan sambal pecel. Dari hari ke hari, bisnis sambal pecel ini semakin berkembang. Selain dari Madiun, pesanan juga datang dari berbagai kota lain seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Banjarmasin, dan Palembang. Sambal pecel ini juga pernah dinikmati orang-orang di mancanegara. Jumino menuturkan, pada tahun 2000 sempat ada warga Belanda yang datang ke rumahnya. Dia pengoleksi barang antik. Saat dia ke Jogja, dia penasaran dengan sambal pecel Madiun dan akhirnya mampir ke sini, katanya.
Sejak itu, sambal pecel Ny. Roesmadji dikirim rutin ke Belanda. Selama satu tahun, tiap dua bulan, mereka bisa mengirim 2 kuintal sambal. Ngirimnya melalui kapal laut, ujar Jumino. Namun sayangnya, bisnis menggiurkan ini akhirnya mandeg karena mahalnya biaya pengiriman. Tak hanya di Belanda, sambal pecel Ny. Roesmadji ini juga pernah diekspor ke Amerika Serikat, Inggris dan Hongkong. Biasanya mereka yang sekolah atau bekerja di sana membawa oleh-oleh pecel Madiun, ungkap Jumino, 55 tahun, anak tertua Ny. Roesmadji.
Keberhasilan bisnis ini menunjukan bahwa terdapat potensi pasar yang besar untuk dapat bersaing pada era global seperti sekarang ini. Hal ini memberikan inspiratif bagi pengusaha yang lain bahwa produk Indonesia itu juga mampu di ekspor. Namun perhatian pemerintah juga sangat membantu bagi pengusahan yang selama ini harus bekerja keras untuk dapat bertahan dalam persaingan bebas.
Sumber: ciputraentrepreneurship.com
One comment
Pingback: Sambal Pecel yang Mendunia - RUMAHSAMBAL.COM